Meugang (Tradisi Etnik Aceh dalam Menyambut Bulan Puasa)
Keywords:
Budaya, Meugang, Solidaritas Sosial, Tradisi AcehAbstract
Tradisi Meugang merupakan salah satu ritual budaya yang sangat dihormati dan menjadi bagian penting dalam masyarakat Aceh, terutama dalam menyambut bulan puasa Ramadhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna, pelaksanaan, serta dampak sosial budaya dari tradisi Meugang dalam konteks kehidupan masyarakat Aceh. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus, penelitian ini menggali bagaimana tradisi Meugang dilaksanakan di beberapa wilayah di Aceh dan peranannya dalam mempererat hubungan sosial di kalangan komunitas. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan tokoh masyarakat, serta kajian literatur yang terkait dengan sejarah dan perkembangan Meugang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Meugang tidak hanya berkaitan dengan aspek ritual keagamaan, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga hubungan sosial antarwarga, memperkuat solidaritas keluarga, serta menumbuhkan rasa syukur menjelang bulan suci Ramadhan. Praktik Meugang, yang biasanya melibatkan penyembelihan hewan seperti sapi atau kambing dan pembagian daging kepada kerabat dan tetangga, dianggap sebagai bentuk berbagi berkah dan memperkuat silaturahmi. Selain itu, tradisi ini juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya kebersamaan dalam menjalani bulan puasa dengan penuh kesadaran spiritual. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan Meugang, seperti perubahan pola konsumsi dan pergeseran nilai-nilai sosial yang dipengaruhi oleh modernisasi. Meskipun demikian, tradisi Meugang tetap dilestarikan oleh masyarakat Aceh sebagai simbol identitas budaya yang kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Meugang memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai budaya Aceh, meskipun ada dinamika yang terjadi dalam cara pelaksanaannya.